Rabu, 19 September 2012

Duel Pertama Antar Dua Pimpinan Klasemen


Pertandingan perdana Liga Champions Grup D langsung mempertemukan dua klub favorit juara musim ini.  Sebagai juara bertahan, Chelsea menjamu Juventus, sang kampiun Liga Italia.  Dan secara kebetulan, keduanya hingga pekan ini (20/09) masing-masing menduduki pemuncak klasemen di liganya masing-masing.  Chelsea masih kokoh di Premiere League, sedangkan Juve tak tergoyahkan di Serie A.



Bertandang ke Stamford Bridge, Massimo Carrera menurunkan formasi normal dengan pola 3-5-2.  Buffon dikawal oleh tiga bek tangguh; Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini.  Sedangkan di tengah, duo sayap Stephen Litchsteiner dan Kwadwo Asamoah mengapit Arturo Vidal, Andrea Pirlo, dan Claudio Marchisio.  Duet Sebastian Giovinco dan Mirko Vucinic dipercaya di posisi depan.
Babak pertama, Chelsea terlihat mendominasi permainan.  Edin Hazard dan Oscar memberikan dukungan penuh kepada Fernando Torres.  Permainan rapat Juventus berhasil diantisipasi dengan baik oleh Chelsea.  Sedangkan Juventus tampak masih menyesuaikan diri menghadapi permainan cepat ala Liga Inggris.  Beberapa kali peluang berbahaya yang dimiliki Torres membuat Buffon dan pemain belakang lainnya berjibaku.  Salah satunya adalah ketika Ramirez berhasil menyisir sisi kanan Juventus dan melepaskan umpan datar matang menuju Torres.  Akibatnya Chiellini dan Bonucci harus menjatuhkan badan guna menahan tendangan yang tepat berada di mulut gawang.  Begitupun tendangan spekulasi Ivanovic yang begitu cantik mengarah ke sudut kanan gawang Buffon tanpa terduga.  Untungnya masih bisa terbaca dengan baik.
Juventus berusaha mengimbangi serangan berbahaya Chelsea.  Salah satunya melalui skenario yang disusun oleh Marchisio.  Sayangnya, Vucinic yang telah berhadapan dengan Peter Cech gagal menempatkan bola dengan tepat.  Begitupun ketika Litchsteiner sudah berada di ruang kosong kotak Pinalti Chelsea.  Umpannya gagal menemui sasaran.  Padahal tiga pemain Juventus dalam posisi terbuka sudah siap menyambut umpan tersebut.
Serangan Chelsea yang memborbardir pertahanan Juve akhirnya membuahkan hasil.  Menit 32, Oscar dengan cerdik melepaskan tendangan yang memantul di kaki Leonardo Bonucci, gol.  Tidak cukup disitu, dua menit kemudian, Oscar kembali menunjukkan kemampuan briliannya.  Dikepung beberapa pemain Juve, dia berhasil berkelit dan kembali melepaskan tendangan melengkung untuk menembus gawang Buffon kedua kalinya, 2-0 untuk Chelsea.
Namun Juventus bukanlah tim semenjana.  Tiga menit kemudian, aksi Arturo Vidal berhasil memperkecil kedudukan.  Tendangannya dari luar kotak pinalti tak mampu dijangkau Peter Cech.  Setelah itu, serangan antara kedua tim datang silih berganti.  Hanya saja, hingga akhir babak pertama kedudukan masih 2-1 untuk keunggulan tuan rumah.

Babak kedua
Memasuki babak kedua, Chelsea kembali mengambil inisiatif serangan.  Agak berbeda dengan babak pertama, kali ini Juve mulai berani keluar dan beradu di lapangan tengah.  Dominasi lapangan tengah Chelsea perlahan mulai kedodoran oleh pergerakan eksplosif Marchisio dan Vidal.
Sadar akan hal tersebut, Roberto Di Matteo melakukan beberapa pergantian.  Di antaranya dengan memasukkan Juan Matta.  Sedangkan Massimo Carrera memutuskan untuk memasukkan Fabio Quagliarela menggantikan Vucinic, Mauricio Isla menempati posis Litchsteiner, dan Alessandro Matri untuk Giovinco secara bertahap.
Hasilnya, sebuah umpan manis dari Marchisio berhasil dimanfaatkan dengan tenang oleh Quagliarela, skor 2-2 untuk Juventus.  Sontak, Juventini yang hadir di London bergemuruh gembira.  Bahkan beberapa menit setelahnya, penyerang berusia 29 tahun tersebut nyaris membawa kemenangan bagi Juventus andai tendangannya tidak menyentuh mistar gawang.
Tingginya ritme permainan setelahnya ternyata tidak mampu mengubah skor.  Hingga peluit akhir dibunyikan, skor masih sama kuat 2-2.  @hendryfri

Rating Pemain (Chelsea) vs Juventus


Baik Chelsea maupun Juventus bermain sangat baik.  Setiap tim memiliki pemain yang bersinar pada malam tersebut.  Sebut saja Oscar yang dua kali membobol gawang Juventus.  Sedangkan di Juventus, secara umum penampilan setiap pemain lebih terlihat merata, terutama di lini tengah.  Vidal, Marchisio, Pirlo, dan Asamoah menunjukkan performa yang mengesankan.  Namun, walau agak berbeda tipis dengan lainnya, tampaknya Marchisio layak menjadi man of the match.  Berikut adalah rating pemain versi jasaediting.blogspot.com:

Giunlugi Buffon                                6.5
Kebobolan dua gol, salah satunya melalui cara yang berkelas.  Namun demikian, beberapa kali mampu mementahkan ancaman dari Pemain Chelsea.  Salah satunya adalah penyelamatan gemilang terhadap tendangan jarak jauh Ivanovic.

Andrea Barzagli                 6.5
Kokoh dan solid.   Membuat Torres dan Edin Hazard tidak berdaya.

Leonardo Bonucci            6
Diantara dua bek lainnya, Bonucci sebenarnya mampu memperlihatkan permainan yang seimbang.  Hanya saja, kesalahannya dalam mengantisipasi tendangan Oscar membuat Juve kebobolan satu gol.

Giorgio Chiellini                 7
Penampilannya melawan Chelsea cukup menjanjikan.  Apalagi didukung oleh Asamoah, menjadikan sisi kiri Juventus cukup aman.

Stephan Litchsteiner      6.5
Menyisir sisi kiri Chelsea, dan bertarung hebat dengan Edin Hazard serta Ramirez.  Beberapa kali mendapatkan kesempatan mengumpan dengan baik, tapi kurang sempurna.

Arturo Vidal                        7
Terpincang-pincang, tapi menjadi pahlawan dengan gol pertamanya.  Bersama Marchisio sangat dominan di lini tengah Juventus.

Andrea Pirlo                       6.5
Tidak bisa memegang bola terlalu lama, karena perannya telah dimengerti betul oleh Di Matteo.  Namun demikian, Pirlo masih mampu mengalirkan bola dengan lancar.

Claudio Marchisio            7*
Bergerak cukup efektifdan jarang kehilangan bola.  Umpan matangnya kepada Quagliarela menjadikan Juventus nyaris membawa pulang 3 poin

Kwadwo Asamoah          6.5
Bahu membahu dengan Chiellini menjaga sektor kiri Juventus.  Hanya saja, dalam penyerangan masih terbentur tembok kokoh Chelsea.  Beberapa kali menunjukkan skill menawannya.

Mirko Vucinic                     6
Sering kehilangan bola, dan seharusnya mencetak gol pada babak I.  Tendangannya melenceng, padahal telah berhadapan langsung dengan Peter Cech.

Sebastian Giovinco          5.5
Cukup mobile, tapi gagal memberikan ancaman yang berarti.  Sering kehilangan bola.

Cadangan
Fabio Quaglirela                6.5
Tidak salah Carrera memasukkannya.  Pergerakannya cukup efektif.  Nyaris mencetak gol kedua jika saja tidak membentur mistar gawang.

Mauricio Isla                       6
Debut dengan menggantikan Litchsteiner.  Sempat melepaskan satu kali tendangan yang mengarah tepat kepelukan Peter Cech

Alessandro Matri             6
Menyegarkan lini depan Juventus, tapi jarang mendapat bola yang membahayakan.
                               
Massimo Carrera              6.5
Pada babak I, Juve terlalu memberikan ruang kepada Chelsea.  Namun babak II, keputusannya sangat tepat dengan memasukkan Quagliarela dan Isla.  Tidak gugup pada pertandingan pertamanya di Liga Champion

Catatan:
Rating berkisar antara 1(sangat buruk) hingga 10 (sangat baik).  Diberikan berdasarkan pengamatan pribadi penulis dan tidak mengikat. @hendryfri

Selasa, 11 September 2012

Rating Pemain (Udinese) vs Juventus


Hampir semua analis menganugerahkan man of the match kepada Sebastian Giovinco dalam pertandingan melawan Udinese.  Ya, The Atomic Ant berhasil menceploskan dua gol, ditambah kontribusinya yang mengasilkan pinalti.  Berikut adalah rating pemain Juventus saat melawan Udinese.

Giunlugi Buffon                  6.5
Beberapa kali mendapatkan ancaman berbahaya, namun berhasil digagalkan.  Gol Udinese yang tercipta, bukan murni kesalahannya.

Andrea Barzagli                 6.5
Tampil solid dan tanpa kompromi.  Sayangnya, pada menit-menit terakhir gagal mengantisipasi terjadinya gol oleh Udinese

Leonardo Bonucci            6
Sebenarnya tampil lebih baik dibanding saat melawan Parma.  Namun, kegagalannya menjaga Luis Muriel telah menyebabkan terjadinya gol oleh Lazzari

Giorgio Chiellini                 6.5
Tampil pertama kali, Chiellini begitu garang.  Hanya saja tidak bisa tampil penuh 90 menit.  Selama pengawalannya, gawang Juventus cukup aman.  Gawang Juve kebobolan setelah Chiellini digantikan

Stephan Litchsteiner          6.5
Membuat sayap kanan Juventus begitu dominan.  Kokoh dalam bertahan, dan kuat dalam menyerang

Arturo Vidal                        7
Tidak hanya sukses mengeksekusi pinalti.  Tapi juga berhasil merusak keseimbangan lini tengah Udinese

Andrea Pirlo                       7
Sang pengatur permainan dan berkontribusi penting pada dua gol Juventus.  Cukup matang dan cemerlang

Claudio Marchisio              7
Kombinasi tiga gelandang tengah Juventus begitu mantab.  Marchisio pun tidak kalah berkontribusi terhadap gol pertama Giovinco.  Tendangan kerasnya tidak bisa dihalau kiper Udinese. Hanya saja, beberapa kali tendangan lainnya masih di luar sasaran

Kwadwo Asamoah           7
Pemain yang membuat lini tengah Juventus lebih lengkap.  Sangat lincah sekaligus kuat

Mirko Vucinic                  6.5
Seharusnya mencetak lebih dari satu gol.  Sayang, masih kurang beruntung.  Perlu lebih tajam di depan gawang

Sebastian Giovinco           8*
Tubuh mungilnya menjadi kekuatan tersendiri.  Susah dijaga, dan pergerakannya begitu licin.  Patut menjadi man of the match

Cadangan
Luca Marrone                    6
Tidak terlalu tampak di lapangan.  Karena pada saat masuk, Juventus sedang mengendalikan permainan
  
Fabio Quaglirela                5
Masuk pada pertengahan babak kedua, seolah ingin menunjukkan kapasitasnya.  Hanya saja, kesannya menjadi terlihat egois.  Namun, terlihat pergerakan tik tak nya dengan Matri bisa menjadi kekuatan di lain waktu

Alessandro Matri              5
Matri memasuki lapangan dengan beban yang agak berat.  Dituntut untuk membuktikan diri karena posisinya mulai terancam.  Akibatnya dia tampil dengan emosi yang membuatnya diganjar kartu merah.

Massimo Carrera              7
Kembali terbukti berhasil membangkitkan permainan pada babak II.  

Catatan:
Rating berkisar antara 1(sangat buruk) hingga 10 (sangat baik).  Diberikan berdasarkan pengamatan pribadi penulis dan tidak mengikat. @hendryfri

Udinese Tak Berkutik Hadapi Juventus


Memasuki minggu kedua, Juventus mendapat tugas berat bertamu ke kandang Udinese. Walau ditinggal beberapa pilarnya yang hengkang pada bursa transfer lalu, Udinese tidaklah bisa dipandang sebelah mata.  Tim ini selalu menghasilkan pemain berbakat yang menjadi incaran tim besar.  Dan jangan lupa, skuad Udinese masih diperkuat oleh Antonio Di Natale, Pablo Armero, dan juga pemain muda berbahaya Luis Muriel.

Babak pertama dimulai dengan duel saling serang antara kedua tim.  Lini depan Nyonya Tua yang dihuni Sebastian Giovinco dan Mirko Vucinic sedikit lebih hidup dibanding saat melawan Parma.  Bola lebih mengalir dari lini tengah.  Hasilnya, Kiper Udinese melanggar keras Giovinco yang berhasil menciptakan gerakan berbahaya.  Brkic tak kuasa menjangkau bola sehingga harus menabrak pemain mungil tersebut.  Akibatnya, kartu merah dan tendangan pinalti menjadi hukuman buat Udinese.
Arturo Vidal yang menjadi eksekutor tidak mengulangi kesalahan.  Gol, 1-0 untuk Juventus.  Bermain melawan 10 orang dan unggul satu gol membuat permainan Juventus lebih santai.  Bianconero memainkan bola dari kaki ke kaki untuk menjaga ritme permainan.

Memasuki babak kedua. Juventus langsung mengendalikan permainan.  Hasilnya, Mirko Vucinic berhasil menggandakan keunggulan menjadi 2-0.  Tidak cukup disitu, Juve terus memborbardir pertahanan Udinese.  Jikalau Vucinic lebih tenang, tampaknya dia bisa hatrick dalam pertandingan tersebut.

Sebastian Giovinco semakin menunjukkan dominasinya kali ini.  Sebuah bola rebound hasil tendangan keras Claudio Marchisio berhasil dikonversi menjadi gol.  Setelah itu, kesalahan kiper pengganti Padelli membuat Andrea Pirlo dengan leluasa mengumpan Giovinco yang berdiri kosong.  Gol, Juve memimpin 4-0.
Seolah ingin memberikan kesempatan pada Alessandro Matri dan Fabio Quaglirela, Massimo Carrera langsung memasukkan keduanya menggantikan Giovinco dan Vucinic.  Terlihat Matri maupun Quaglirela berusaha keras menunjukkan kemampuannya. Tapi, alih-alih menambah gol.  Juventus malah kebobolan oleh pergerakan Luis Muriel dan Andrea Lazzari.  Akhirnya pertandingan ditutup dengan skor 1-4 untuk kemenangan Juventus.  @hendryfri