Pertandingan
perdana Liga Champions Grup D langsung mempertemukan dua klub favorit juara
musim ini. Sebagai juara bertahan,
Chelsea menjamu Juventus, sang kampiun Liga Italia. Dan secara kebetulan, keduanya hingga pekan
ini (20/09) masing-masing menduduki pemuncak klasemen di liganya
masing-masing. Chelsea masih kokoh di
Premiere League, sedangkan Juve tak tergoyahkan di Serie A.
Bertandang
ke Stamford Bridge, Massimo Carrera menurunkan formasi normal dengan pola
3-5-2. Buffon dikawal oleh tiga bek
tangguh; Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, dan Giorgio Chiellini. Sedangkan di tengah, duo sayap Stephen
Litchsteiner dan Kwadwo Asamoah mengapit Arturo Vidal, Andrea Pirlo, dan
Claudio Marchisio. Duet Sebastian
Giovinco dan Mirko Vucinic dipercaya di posisi depan.
Babak
pertama, Chelsea terlihat mendominasi permainan. Edin Hazard dan Oscar memberikan dukungan
penuh kepada Fernando Torres. Permainan
rapat Juventus berhasil diantisipasi dengan baik oleh Chelsea. Sedangkan Juventus tampak masih menyesuaikan
diri menghadapi permainan cepat ala Liga Inggris. Beberapa kali peluang berbahaya yang dimiliki
Torres membuat Buffon dan pemain belakang lainnya berjibaku. Salah satunya adalah ketika Ramirez berhasil
menyisir sisi kanan Juventus dan melepaskan umpan datar matang menuju
Torres. Akibatnya Chiellini dan Bonucci
harus menjatuhkan badan guna menahan tendangan yang tepat berada di mulut
gawang. Begitupun tendangan spekulasi
Ivanovic yang begitu cantik mengarah ke sudut kanan gawang Buffon tanpa
terduga. Untungnya masih bisa terbaca
dengan baik.
Juventus
berusaha mengimbangi serangan berbahaya Chelsea. Salah satunya melalui skenario yang disusun
oleh Marchisio. Sayangnya, Vucinic yang
telah berhadapan dengan Peter Cech gagal menempatkan bola dengan tepat. Begitupun ketika Litchsteiner sudah berada di
ruang kosong kotak Pinalti Chelsea.
Umpannya gagal menemui sasaran.
Padahal tiga pemain Juventus dalam posisi terbuka sudah siap menyambut
umpan tersebut.
Serangan
Chelsea yang memborbardir pertahanan Juve akhirnya membuahkan hasil. Menit 32, Oscar dengan cerdik melepaskan
tendangan yang memantul di kaki Leonardo Bonucci, gol. Tidak cukup disitu, dua menit kemudian, Oscar
kembali menunjukkan kemampuan briliannya.
Dikepung beberapa pemain Juve, dia berhasil berkelit dan kembali
melepaskan tendangan melengkung untuk menembus gawang Buffon kedua kalinya, 2-0
untuk Chelsea.
Namun
Juventus bukanlah tim semenjana. Tiga
menit kemudian, aksi Arturo Vidal berhasil memperkecil kedudukan. Tendangannya dari luar kotak pinalti tak
mampu dijangkau Peter Cech. Setelah itu,
serangan antara kedua tim datang silih berganti. Hanya saja, hingga akhir babak pertama
kedudukan masih 2-1 untuk keunggulan tuan rumah.
Babak kedua
Memasuki
babak kedua, Chelsea kembali mengambil inisiatif serangan. Agak berbeda dengan babak pertama, kali ini
Juve mulai berani keluar dan beradu di lapangan tengah. Dominasi lapangan tengah Chelsea perlahan
mulai kedodoran oleh pergerakan eksplosif Marchisio dan Vidal.
Sadar
akan hal tersebut, Roberto Di Matteo melakukan beberapa pergantian. Di antaranya dengan memasukkan Juan
Matta. Sedangkan Massimo Carrera
memutuskan untuk memasukkan Fabio Quagliarela menggantikan Vucinic, Mauricio
Isla menempati posis Litchsteiner, dan Alessandro Matri untuk Giovinco secara
bertahap.
Hasilnya,
sebuah umpan manis dari Marchisio berhasil dimanfaatkan dengan tenang oleh
Quagliarela, skor 2-2 untuk Juventus.
Sontak, Juventini yang hadir di London bergemuruh gembira. Bahkan beberapa menit setelahnya, penyerang
berusia 29 tahun tersebut nyaris membawa kemenangan bagi Juventus andai
tendangannya tidak menyentuh mistar gawang.
Tingginya
ritme permainan setelahnya ternyata tidak mampu mengubah skor. Hingga peluit akhir dibunyikan, skor masih
sama kuat 2-2. @hendryfri